Astra Tambah Porsi Saham di Hermina
Corporate Secretary Astra Gita Tiffani Boer dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (16/9/2025) mengumumkan, perseroan menambah jumlah saham yang dimiliki secara tidak langsung di HEAL lewat PT Astra Healthcare Indonesia (AHI). Adapun, saham HEAL yang diborong AHI sebanyak total 1.472.471.400 lembar saham biasa. Transaksi ini dilakukan selama empat hari.
Pada 9 September 2025, AHI membeli 163.800.000 lembar saham HEAL di harga Rp1.683,14. Selanjutnya pada 10 September 2025 sebanyak 1.800.000 lembar saham di harga Rp1.705. Selanjutnya pada 11 September 2025 sebanyak 3.642.500 lembar saham di harga Rp1.717,14 dan pada 12 September 2025 sebanyak 1.303.228.900 lembar saham di harga Rp1.850.
Dengan demikian, total dana yang digelontorkan Grup Astra untuk memborong saham HEAL mencapai Rp2,69 triliun. Adapun, total saham yang dimiliki secara tidak langsung melalui PT AHI kini menjadi 1.962.366.000 lembar saham dari sebelumnya 489.894.600 lembar saham. ASII sendiri memiliki 99,99% saham di PT AHI.
Status kepemilikan saham tidak langsung itu membawa persentase hak suara yang dimiliki ASII secara langsung dan tidak langsung menjadi 20%. Sebagai informasi, PT Medikaloka Hermina Tbk terus ekspansi dengan menambah rumah sakit baru dan bahkan terbuka untuk akuisisi rumah sakit di tahun 2026. “Rencana pada 2026, kami merencanakan sekitar 3 rumah sakit dan kemungkinan 1 akuisisi. Tergantung dari visibilitas mana yang lebih baik untuk HEAL,”kata Managing Director Finance and Strategic Development Medikaloka Hermina, Yulisar Khiat.
Mengenai aksi akuisisi, Yulisar tidak menerangkan lebih lanjut mengenai objek akuisisi. Namun, dia menyebut bahwa pada 2026 HEAL berpotensi melakukan satu aksi akuisisi. Langkah ini merupakan konsistensi perseroan menambah rumah sakit dan rencananya tiga rumah sakit bakal dibangun pada 2026.
Adapun sepanjang sisa 2025, HEAL juga tengah berupaya merampungkan dua rumah sakit baru perseroan di Bali dan Jawa Tengah.Total capital expenditure (capex) yang disiapkan dalam pembangunan dua rumah sakit ini bahkan mencapai lebih dari Rp400 miliar.“Nilainya untuk rumah sakit yang di Bali sekitar Rp200 miliar lebih. Untuk yang di Salatiga hampir Rp200 miliar. Ini seluruh capex mulai dari tanah, pembangunan, sampai siap operasional,”ujar Yulisar.
Nantinya, kedua rumah sakit ini akan masuk klasifikasi tipe c dengan kapasitas tempat tidur masing-masing 100 buah. Pembangunan rumah sakit di Bali diprediksi rampung pada November 2025, sementara di Salatiga, Jawa Tengah pada Desember atau Januari 2026. Adapun hingga saat ini, Medikaloka Hermina telah memiliki lebih dari 51 rumah sakit yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. (jo5)
No comments: